Gaes, gimana keadaan kalian setelah beberapa pekan ini berada di rumah ? Semoga semakin banyak waktu yang diluangkan bersama keluarga yah ... wabah ini sepertinya tak tau kapan berakhirnnya. Mau serba-serbi jadi pada takut yah... duh benar-benar virus ini bikin orang takut kelewatan batas.
"Kata bibi saya begini; virus ini lebih berbahaya dari penyakit Jantung, Paru-paru, ginjal dan penyakit lainnya. Kalau penyakit seperti beberapa tadi kita masih diberi waktu untuk bertahan hidup atau bertobatlah sebelum ajal tiba bagi yang banyak dosa."tertawa ngikik".
Ehh Tapi virus ini aduh Tuhan ee... lebih baik diam di rumah. 😆 (barusan tadi aksen flores yah ). "
Buat sobat semua yang sering atau suka beraktivitas di luar rumah, bersabar dulu hingga wabah ini berlalu. Tetap Lakukan aktivitas yang bermanfaat sehingga tidak menimbulkan rasa bosan yang berkepanjangan. Ditambah akses masuk perbatasan antara kabupaten di lock down maka semakin tinggi pula rasa stres kaula muda dan tua. Tidak hanya di kota besar saja diterapkan sistem lock down di daerah kecil seperti di flores yang saya tinggalpun demikian. Entah sampai kapankah nanti.
Banyak yang bilang, eehhh betteee eh di rumah teruuuuusss... ada yang bilang kalau seperti ini bagimana kami bisa mencari inspirasi... bla...bla.. banyak ocehan dan cemohan para netizen yanh tak sempat saya mengingatnya.
Sebetulnya untuk menghindari dari virus covid 19 tak perlu harus berada di rumah gaes, tetapi, pilihan untuk tetap berada di rumah justru lebih baik. Selain terhindar dari penyebaran virus covid-19, kita juga harus tetap mengikuti aturan protokoler pemerintah.
So, bagimana jika rasa bete..bete ahh di rumah? Apa yang harus dilakukan.
Nah saya punya tips agar gaes semua tidak melulu berada di rumah. Ide ini bukan dari para pakar maupun para ahli pandemik yah. Tapi ini merupakan ahli waris turun temurun sejak ibu dan bapak saya belum ada di dunia ini. Wabah seperti ini bukan hanya terjadi pada saat ini namun dahulu kala pun sudah pernah terjadi namun dengan wabah yang berbeda.
Orang dahulu kala selalu punya cara untuk bisa menyatu dengan alam. Apa saja cara-cara yang dilakukan saat ada wabah seperti sekarang ini ?
Yukk simak dibawah ini yah ...
1. Sawah
Mama tua pernah bilang. Sering-seringlah ke sawah biar tidak terkontaminasi oleh virus.
Oh yah ... kata mama tua demikian ? Obrolan saya bersama mama tua di gubuk pondok sawah waktu itu. Di sawah itu anak, ko bebas menghirup udara segar, pandangan kita disuguhi panorama padi yang hijau ditambah angin-angin sepoi belum lagi kalau di sore hari ko lihat bermacam-macam burung. Aduh nona ee pokoknya di sawah tu nikmat. Selesai pembicaraan mama tua yang seakan memberi kode buat saya karena sangat jarang saya berkunjung ke sawah.
Berakhirlah cerita di sawah bersama mama tua.
2. Puncak.
Saya pikir Puncak /bukit bisa jadi salah satu pilihan dikala pandemi melanda. Bagi yang tinggal di daerah yang tingkat keramian nya rendah seperti di Mbay yang saat ini saya tinggal memang menyimpan keindahan wisata alam perbukitan yang spektakuler.
Di kota kelahiran saya ini kalian bisa menjumpai gunung dan perbukitan. Gunung-gunung dan perbukitan selalu diburu oleh anak muda yang ingin memperoleh inspirasi. So puncak di Mbay-Nagekeo saya rasa bisa jadi inspirasi dikala pandemi covid-19 berlangsung.
3. Pantai.
Tidak hanya sawah dan bukit yang bisa menjadi tempat inspirasi oleh banyak anak muda saat ini. Pantai juga bisa jadi tempat untuk menghilangkan segala kejenuhan akibat terlalu berlama-lamaan di rumah...
Tapi ingat yah.. jika hendak mencari inspirasi diluar rumah di saat pamdemi covid-19 seperti sekarang ini jangan lupa untuk #stay_safe dengan menggunakan APD (alat pelindung diri) seperti Masker, kaos tangan, Handsanitizer juga demikian tak boleh dilupakan yah. Oh yah anda juga harus bisa jaga jarak dengan kawan-kawan kalian atau orang-orang yang sempat kalian jumpai.
Komentar
Posting Komentar