Cerita di setiap Weekend di Kota Mbay

Selalu ada cerita disetiap weekend...

Suntuk dengan segala macam tugas dan aktivitas yang tak pernah henti-hentinya seolah silih berganti.  Jiwa seolah muak dgn segala macam rutinitas.  namun jiwa dan raga pun butuh piknik. Piknik agar dapat mengurangi beban stres yang berkelanjutan. Saya jadi teringat dengan salah satu lagu vokalis band jambrud orang yang suka marah-marah adalah orang yang kurang piknik. Yup, agar kita tidak terkontaminasi pada sifat marah-marah saya ajak sobat untuk biasakan piknik tiap minggu hehe biar  sobat semua tidak masuk dalam kategori syair jambrud.

Oky ... ini cerita weekend, Setiap kali menjelang weekend tiba, saya mulai memainkan imajinasi perencanaan piknik. Kemana, kemana, dan kemana. Kata itu yang akan selalu melintas di otak kiri dan kanan saya.
 Minggu 26/januari /2020 saya dan teman-teman yang tergabung dalam komunitas laskar berdikari Mbay, karang taruna sepeda dan kelompok analisa band anak muda kota mbay turut diboyong dalam kegiatan piknik. Kenapa piknik  melibatkan banyak komunitas.  Sebetulnya komunitas yang disebut adalah mereka-mereka yang turut andil dalam event malam tahun baru 2020 yang kami adakan beberapa pekan lalu.


Aha,,, minggu ini kita ke pantai kota jogo kami sudah merencanakan nya dari minggu-minggu sebelumnya. Perjalanan kami titik kumpul di rumah salah satu pendiri laskar berdikari Flores pak kasmirus bisara. Namun sayang ketika saya dan teman-teman tiba di rumah beliau, hanya ada istri dan beberapa orang rumah lainya. Kata istri beliau bajwa beliau nya sedang tidur pulas akibat piknik kemarin pagi  di   dibeberapa pulau yang ada di perairan pantai utara kota Mbay. Meskipun beliau tidak diikut sertakan dalam piknik, kami terus  tancap gas ke lokasi piknik.


Bukit Kota Jogo, Foto ini pas lagi matahari mulai malu-malu mencondongkan cahayanya ke ufuk ubarat.




Lokasi tujuan kami yaitu di pantai kota jogo. Pantai ini sudah menjadi icon andalan warga Nagekeo untuk   berpiknik di setiap weekend. Piknik ke pantai kota jogo bukanlah baru kali ini, melainkan sudah sering saya kesini. Cerita saya di pantai kota jogo kalian bisa baca di tulisan berpuasa sambil hunting wisata di Nagekeo.

Sesampai di pantai kota jogo terlihat banyak wisatawan lokal mulai dari anak-anak sekolah, para muda-mudi hingga para orang tua yang turut memboyong sanak keluarga untuk berpiknik ke pantai ini.


kami seperti sejoli yang lagi prewed tapi dua lelaki ini bukan pasangan kami melainkan adik-adik sepupu saya dan temanya.

Sambil duduk bercerita di lopo kecil, saya sengaja menyusuri pesisir pantai, matahari yang cukup terik dan silau ke arah pandangan tapi sepertinya momen yang tepat untuk bisa memotret view. (Gumam saya ).

Saya terus menyusuri bibir pantai sambil mengambil gambar disetiap sudut bibir pantai. orang-orang sekitar juga tak kalah menikmati dengan berpose bersama kawan-kawan dan keluarga.

Komentar