Dolly yang dulu beda yang sekarang
Eh, Kalian pernah dengar kan nama tempat yang bernama Dolly ? Apa yang rerbesit dalam benak kalian ketika mendengar nama tempat ini ? Hayoooo hayoooo....
Jangan salah dulu gaes, Dolly yang dulunya terkenal sebagi tempat prostitusi terbesar di kota Surabaya ternyata sekarang sudah jauh berbeda dari sebelumnya. Loh kok jauh berbeda dari sebelumnya?
Betul banget, jadi waktu itu (1/des/19) diriku dan teman-teman Blogger Persamuhan Nasional Surabaya Main-main ke kampung Dolly bareng si influencer kampung Dolly yang sebelumnya sudah pernah kita berjumpa di acara Persamuhan Nasional di Anyer pekan lalu, Mas dhana Adi dan Mas Lutfi.
Ketika mengetahui keberadaan kami di Surabaya mas Dhana Adi langsung menjumpai kami di tempat kegiatan Sangri-La Hotel, lalu mengajak kami berkunjung ke kampung Dolly yang ternyata sekarang sudah direklamasi oleh pemkot Surabaya.
Kunjungan kami pertama waktu itu ke salah satu tempat UKM Creatif Dolly .
Sambil mengamati suasana perkampungan dengan gang sempit nan padat, ohh Dolly toh ini... pantasan saya selalu mendengar atau membaca cerita kalau Dolly itu sebuah perkampungan padat yang terdiri dari beberapa gang.
Sambil menyimak penjelasan oleh mas lutfi yang kebetulan influencer ukm kampung Dolly, cah lutfi bercerita kalau Dolly ini sudah mengalami perubahan signifikan, Yang awalnya tempat ini sebagai tempat prostitusi tapi kini sudah benar-benar 100% perubahannya. Setelah adanya tindakan walikota Surabaya bu Rismayanti menutup pada 2014 silam tempat prostitusi yang terkenal gemerlap dunia malamnya kini benar-benar disulap menjadi tempat perkembangan nya UMKM (usaha mikro kecil dan menengah).
Menurut cerita mas lutfi bahwa ada sebagian besar masyarakat ex lokalisasi kini sudah kembali ke jalan yang benar, mereka telah terlibat dalam UMKM bahkan mereka melakukan perjanjian hitam diatas putih bahwa mereka tidak akan kembali ke pekerjaan sebelumnya meskipun nanti masa jabatan bu Rismayanti usai.
Selain tempat UMKM, ada yang membuat saya takjub dari cerita gang Dolly ini. Ternyata
rumah ex lokalisasi ada yang sudah jadi tempat pengajian anak-anak dan pesantren. Pada sore hari anak-anak ramai bermain di sekitaran gang, terlihat juga para pegiat jualan makanan ringan di sekitaran gang.
meskipun perubahan belum secara signifikan masih ada sebagian yang masih menekuni pekerjaan sebagai psk secara diam-diam, hal itu menurut cah lutfi memang tidak mudah mengubah Dolly secara menyeluruh karena mengingat gang Dolly ini berdirinya sudah cukup lama sehingga butuh proses perlahan-lahan untuk menuju perubahan.
setiap sudut gang dijelaskan secara detail oleh cah lutfi dan beliau tak pernah lelah menjawab pertanyaan dari para Bloggers.
Nah itu cerita singkat pengelaman jalan-jalan ke Dolly....
Semoga bermanfaat. 😊
#MolasMbay
Komentar
Posting Komentar