![]() |
Foto diambil dari : Fortuner.id |
Jika pernah menonton film
kanibalisme mungkin anggapanya biasa saja karena film tersebut hanya lah cerita
fiksi yang diangkat menjadi sebuah film layar lebar atau mungkin bisa saja film
nya diangkat berdasarkan kisah nyata yang terjadi di suatau negara. Tapi bagimana kalau cerita film kanibalisme itu ada di dunia nyata dan masih bertahan hidup hingga saat ini di Indonesia ? Ahh tidak..tidak... mungkin kehidupan kita diserba takut seperti pandemi saat ini. hehheh....
semisal Film tentang Kanibal Holocous yang menceritakan seorang antropolog Harold Monre yang
memimpin tim penyelamatan kru film dimana pada suatu waktu ia mencari
teman-teman krunya ke dalam hutan Amazon yang ternyata telah tewas dimangsa
oleh kanibal. Selain Kanibal Holocous ada juga
novel yang berjudul ‘the legend of Ebu Lobo dan film ‘The Canibal of the Junggle yang baru
beberapa tahun belakangan ini sempat dirilis di Amerika Serikat pada 27 April
2015 lalu. Ternyata banyak yang belum tahu kalau film tersebut di angkat dari
kisah Ebu Gogo yang ada di tanah Flores. Bahkan salah satu Profesor Antropologi
asal Alberta
University telah melakukan
penelitian tentang Ebu Gogo. Keren bukan....
![]() |
Gambar diambil dari : Kumparan.com |
Kali ini saya akan membahas cerita mengenai
Ebu Gogo.Kalau dengar kisah Sangkuriang atau Malin Kundang mungkin sudah tidak asing ditelinga masyarakat
Indonesia. Namun berbeda hal nya dengan kisah Ebu gogo yang ternyata masih banyak
masyarakat Indonesia belum tahu cerita dari Ebu Gogo.
Ebu Gogo biasa disebut suku hobit
yang mana mereka mendiami Kampung Ua tepatnya di Goa Lia yang memiliki lorong masuk sepanjang
satu kilo meter di bawah kaki bukit ‘’Ebu Lobo’’
yang berda di Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo, Flores Nusa Tenggara Timur. Ebu gogo dari bahasa setempat berarti ‘nenek dan gogo. jadi mereka merupakan sekelompok
makhluk mitodologi yang memiliki tubuh hamper mirip dengan leprechauan dan peri
atau manusia dengan postur tubuh
berukuran kurang dari satu meter.
Selain memiliki postur yang pendek mereka mempunyai cirri-ciri yang sama dengan manusia namun agak terlihat
berbeda dan mengerikan. Seperti rambut tebal tak beraturan mulai dari kepala
hingga pada wajah, perut buncit, telinga sedikit besar atau menonjol, ditambah mereka memiliki
bau badan yang sangat menyengat. Kalau dibayangkan
wajah mereka hampir serupa dengan orang utan. Seram bukan?
Berdasarkan dari beberapa sumber
bahwa Para wanita Ebu Gogo memiliki
ciri khas dengan payu dara yang terjumpai besar dan panjang. Kharakteristik
dari ebu gogo memiliki sifat perusak dan parasit. bisa dibayangkan bagaimana rusaknya si ebu
gogo hampir semua tanaman warga di kebun di curi dan di rusak abis
oleh sekelompok ebu gogo. Mereka mengambil semua tanaman maupun makanan hasil
panen yang di simpan di pondok kebun. Melihat dari ulah ebu gogo, masyarakat semakin resah, jadi di satu waktu akhirnya
masyarakat membuat jerat terhadap ebu gogo dengan memusnah semua spesis ebu
gogo agar tanaman mereka tidak lagi dirusak oleh ebu gogo. hingga saat ini belum diketahui apakah spesis Ebu Gogo masih tersisah di kaki bukit Ebu logo.
begitu cerita singkat Misteri Ebu Gogo yang berada di tanah Flores Nagekeo smoga menginspirasi.😊
Komentar
Posting Komentar