Lagi lagi dan
lagi... kesempatan kedua setelah mengikuti Persamuhan Nasional di Anyer kali
ini alhamdulillah masih diberi kesempatan oleh Badan pembinaan Ideologi Pancasila mengikuti kegiatan Persamuhan Nasional bersama teman-teman Blogger
dan Ikatan Guru Sejarah Seindonesia kurang lebih 500 peserta yang
berlangsung sejak 29 november 2019 di Sangri-La Hotel . Bangganya bukan
kepayang lagi. Yuhuu.... Dari nginap di hotel marbela sampai kisah mistis nya
seolah tak lekang dalam ingatan. Lalu merasakan megahnya Sangri-La Hotel. Duhh
rasanya....Wis wis... beruntung benar aku ...
![]() |
Paparan maeri oleh Walikota Surabaya |
Persamuhan Nasional dalam laku lampah pancasila.
Aku terdiam
sejenak, sambil menyimak penjelasan dari beberapa narasumber yang diundang
sebagi pemateri .Kok , Persamuhan ini pancasila begitu gaung yah ... begitu
banyak makna pancasila yang dipaparkan. Seingat ku dulu waktu masih di
bangku sekolah aku hanya diajarkan oleh ibu guruku menghafal lima butir
pancasila lalu ditambah lagu garuda pancasila yang menjadi lagu wajib sebelum
masuk kelas. Itu toh. Tapi pengaplikasian nya gimana kita benar"
tidak tahu. kami tak mengerti pancasila sesughnya itu apa... yang
pernah aku lakukan ketika saudara-saudaraku yang berumat nasrani
melakukan sembahyang natal aku dan teman-teman Perhimpunan Mahasiswa
Islam melakukan penjagaan di depan pintu masuk gerbang gereja. Hampir tiap
tahun kami melakukan hal yang sama begitu pun sebaliknya ketika umat muslim
merayakan hari raya teman-teman dari Orang Muda Katolik (OMK) melakukan hal
yang sama. Tapi itupun kami tidak tau bahwa apa yang telah kami lakukan adalah
bagian dari nilai pancasila. Yang kami tau itu merupakan kerukunan
antara umat beragama yang sudah terjalin lama di tanah Flores Nusa
Tenggara Timur .... Setelah di jelskan panjang lebar oleh beberapa pemateri oohhh ternyata pancasila itu adalah hal-hal yang bernilai positif dan baik. baik yang bagimana, yah seperti saling menghargai perbedaan, yang putih dan yang hitam, yang keritin dan yang lurus pokoknya pancasila adalah hal-hal yang bernilai baik. okeee.... ☺👭👭
Persamuhan Nasional yang berlangsung di Surabaya tentu tak lepas dari para pemimpin-pemimpin hebat.
Saya cukup senang bisa berjumpa dengan sosok pemimpin yang menjadi
inspirasi para pemimpin daerah lain. si wali kota yang terkenal dengan
kebijakan nya yang tegas juga turut hadir diantara 500 peserta guru sejarah
seindonesia. Berdesak-desakan tapi alhamdulillah sempat berjabat tangan
dengan beliau meskipun lengan saya sempat di remas oleh salah satu pengawal
pribadi bu Risma. Sedikit kesal sih kok tangan saya diremas kencang lagi. Tapi
tak apalah, saya mencoba merefleksi ohh iya waktu itu kan memang
cukup banyak peserta yang berdesak-desakan bersalaman dengan beliau, Agar tidak
terjadi desak-desakan maka bu Risma perlu pengawalan yang extra ketat
ditambah kondisi bu Risma waktu itu baru pulih dari sakit. saya merasa bangga bisa berada diantara lima ratusan guru yang hadir dalam acara persamuhan pendidik Pancasila. dalam kegiatan ini guru tidak hanya di ajak untuk mendengarkan materi saja tetapi dapat berdiskusi dan saling tukar pikiran. lalu saya mengamati antusiasme para guru terlihat pada saat pemateri bu Risma dari aula sudut kiri, kanan, muka, belakang, mengacungkan tangan untuk memberikan pertanyaan.
Kata-kata bu Risma yang paling dingat dalam pemaparan materinya adalah jangan pernah memaksa
anak belajar apa yang tidak disukai oleh mereka. Lalu beliau mengatkan bahwa
taman bukan hanya sekedar taman tetapi sebagai tempat rekreasi. Bisa bawa anak-anak
sambil belajar. Tidak sedikit metode belajar di sekolah-sekolah yang masih
menekankan anak-anak untuk mencapai target meskipun tidak sesuai apa yang
mereka sukai. Duh semoga materi bu Risma dapat di terapkan oleh lima ratusan guru yang turut hadir dalam kegitatan ini.bu risma juga bilang bahwa nilai pancasila harus diterapkan sedini mugkin, kenapa kok sedini mugkin. yah kalau sudah ditanamkan dari usia unyu-unyu secara tidak langsung anak--anak memiliki rasa kecintaan terhadap negerinya sendiri. setuju bu,,, setuju..... ❤
lalu ini ne yang dibilang bu risma juga '’Gak usah banyak" apa yg sudah didapatkan yah kerjakan'' Tri Rismaharini.
Kata-kata bu Risam diatas sama halnya yang di utarakan oleh Bapak Bupati Johanes don Bosco di daerah saya. Beliau pernah mengatakan, kamu tidak perlu berekspektasi terlalu jauh, Apa yang kamu bisa buat yah kerjakan.
Baca juga; Hal-hal konyol yang perlu kamu ingat selama Persamuhuan Nasional di Surabaya.
Ada rasa persaudaraan di Persamuhan Nasional Surabaya.
Pancasila tidak hanya sekedar melafal tapi pancasila dapat
menularkan energi persaudaraan yang tidak kami sadari.
Ternyata betul yah tak harus sedarah untuk menjadi saudara. "Eco pecuratu''. Sengaja
saya ambil kutipan tersebut karena dalam Persamuhan saya merasakan persaudaraan
yg begitu luar biasah terutama para Bloggers , yang paling dirasakan
ketika dihari perjumpaan pertama di sangri-la hotel seluruh peserta
Blogger berkumpul bersama menanti oleh-oleh khas daerah masing-masing.
Satu persatu mulai menyajikan bawaan oleh-oleh di meja lobi tempat kami berkumpul . lalu kami menikmati bersama tertawa ria, saling mencicipi. ayo coba yang ini lagi, masih ada ni, ambil lagi yo, aku ada ini ni, cobain dulu, ntar,ntar harus pakai pisau dulu. habisin,habisin ini lagi.... aku mau coba ini dulu. enak,enak,enak...... tak lupa sebagiannya disisipkan khusus
untuk bu direktur tersayang bu Iren Sinaga yang selalu jadi primadona
anak" Blogger.
![]() |
ini jenis oleh-oleh yang dinyam-nyam para bloggers... |
![]() |
Keberagaman dan Kebersamaan |
![]() |
ne yang lagi nyicip makanan emaku yang paling galak tapi super tayang deh sama anak-anak blogger lainnya walaupun aku sering diomelin sama si emak... hehe |
![]() |
tu kan lihat kebersamaan kami terlihat banget yah kekomppakan tanpa ada rasa perbedaan semua jadi menyatu. ☺👧 |
Sebetulnya masih banyak cerita-cerita menarik dan konyol selama Persamuhan di Surabaya. tapi emang yang diceritakan sesuai yang ingin diceritakan. hehehe semoga cerita ini menginsirasi yah....
Komentar
Posting Komentar